- Nyeri awal dapat berkurang dengan mengompres bagian badan yang terkena dengan es batu (yang dibungkus dalam kain atau plastik).
- Tetaplah mandi seperti biasa, karena bakteri di kulit dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air.
- Hindari pecahnya gelembung cacar air agar tidak meninggalkan parut permanen dengan:
Minggu, 30 Maret 2014
Posted by Unknown
No comments | 16.42
Herpes zoster adalah lepuhan kulit yang disebabkan oleh
kebangkitan kembali virus varisela-zoster yang menetap laten di akar saraf.
Virus varisela-zoster adalah virus yang juga menyebabkan cacar air. Siapa pun
yang pernah menderita cacar air di masa lalu dapat terkena herpes zoster.
Penyakit ini sangat berbeda dengan herpes genital, yang merupakan salah satu
jenis penyakit menular seksual.
Hampir setiap orang pernah terkena cacar air dalam hidupnya
(biasanya saat masih anak-anak). Virus ini tidak sepenuhnya pergi setelah cacar
air Anda menghilang. Sejumlah virus tetap bertahan di akar-akar saraf. Mereka
tidak menimbulkan kerusakan dan gejala. Karena suatu hal, virus ini kembali
berkembang biak dan merangsek menuju kulit sehingga menyebabkan herpes zoster.
Gejala
Pada permulaannya, herpes zoster akan menyebabkan sedikit
demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk
infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa dirasakan nyeri sendi, sakit
kepala dan pusing. Nyeri akan terasa di bagian tubuh Anda yang sarafnya
terpengaruh. Nyeri ini berkisar dari ringan sampai berat berupa rasa pegal,
terbakar atau menusuk-nusuk. Kulit di bagian tubuh yang terkena biasanya terasa
lunak.
Beberapa hari kemudian timbullah bintik kecil kemerahan pada
kulit. Bintik-bintik ini lalu berubah menjadi gelembung-gelembung transparan
berisi cairan, persis seperti pada cacar air namun hanya bergerombol di
sepanjang kulit yang dilalui oleh saraf yang terkena. Bintik-bintik baru dapat
terus bermunculan dan membesar sampai seminggu kemudian. Jaringan lunak di
bawah dan di sekitar lepuhan dapat membengkak untuk sementara karena peradangan
yang disebabkan oleh virus.
Gelembung kulit ini mungkin terasa agak gatal sehingga dapat
tergaruk tanpa sengaja. Jika dibiarkan, gelembung akan segera mengering
membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak
berwarna gelap di kulit (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar
tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika gelembung tersebut pecah oleh garukan,
keropeng akan terbentuk lebih dalam sehingga mengering lebih lama. Kondisi ini
juga memudahkan infeksi bakteri. Setelah mengering, keropeng akan meninggalkan
bekas yang dalam dan dapat membuat parut permanen.
Virus varisela-zoster umumnya hanya mempengaruhi satu saraf
saja, pada satu sisi tubuh. Sesekali, dua atau tiga syaraf bersebelahan dapat
terpengaruh. Saraf di kulit dada atau perut dan wajah bagian atas (termasuk
mata) adalah yang paling sering terkena. Herpes zoster di wajah seringkali
menimbulkan sakit kepala yang parah. Otot-otot wajah juga untuk sementara tidak
dapat digerakkan.
Siapa yang dapat terkena?
Herpes zoster dapat terjadi pada siapa pun di usia berapapun.
Sekitar 1 dari 5 orang pernah terkena herpes zoster pada suatu saat dalam
hidupnya. Meskipun jarang terjadi, seseorang bisa terkena herpes zoster lebih
dari sekali. Dalam kebanyakan kasus, serangan herpes zoster terjadi tanpa
alasan yang jelas. Kadang-kadang stres atau sakit dapat menjadi pemicunya.
Herpes zoster lebih umum pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan yang
memiliki sistem kekebalan lemah, misalnya penderita HIV/AIDS atau mereka yang
sistem kekebalannya ditekan untuk pengobatan kanker.
Bila Anda belum pernah menderita cacar air, Anda akan terkena
cacar air bila tertular varisela zoster dari penderita herpes zoster. (Anda
tidak bisa terkena herpes zoster dari penderita herpes zoster). Virus ini menular melalui kontak langsung
dengan kulit yang terkena. Namun, kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yang
lebih tua pernah menderita cacar air sehingga kebal terhadapnya.
Komplikasi
Herpes zoster tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan
orang. Bila timbul komplikasi, hal-hal berikut dapat terjadi:
Neuralgia pasca herpes. Ini adalah komplikasi yang paling
umum. Nyeri saraf (neuralgia) akibat herpes zoster ini tetap bertahan setelah
lepuhan kulit menghilang. Masalah ini jarang terjadi pada orang yang berusia di
bawah 50. Rasa nyeri biasanya secara bertahap menghilang dalam satu bulan
tetapi pada beberapa orang dapat berlangsung berbulan-bulan bila tanpa
pengobatan.
Infeksi kulit. Kadang-kadang lepuhan terinfeksi oleh bakteri
sehingga kulit sekitarnya menjadi merah meradang. Jika hal ini terjadi maka
Anda mungkin perlu antibiotik.
Masalah mata. Herpes zoster pada mata dapat menyebabkan
peradangan sebagian atau seluruh bagian mata yang mengancam penglihatan.
Kelemahan/layuh otot. Kadang-kadang, saraf yang terkena
dampak adalah saraf motorik dan saraf sensorik yang sensitif. Hal ini dapat
menimbulkan kelemahan (palsy) pada otot-otot yang dikontrol oleh saraf.
Komplikasi lain. Misalnya, infeksi otak oleh virus
varisela-zoster, atau penyebaran virus ke seluruh tubuh. Ini adalah komplikasi
yang sangat serius tapi jarang terjadi. Penderita herpes zoster dengan sistem
kekebalan tubuh lemah lebih berisiko mengembangkan komplikasi langka ini.
Pengobatan
Herpes zoster biasanya sembuh sendiri setelah beberapa
minggu. Biasanya pengobatan hanya diperlukan untuk meredakan nyeri dan
mengeringkan inflamasi.
1.
Pereda nyeri (Analgetik). Salah satu masalah terbesar herpes
zoster adalah rasa nyeri. Nyeri ini kadang-kadang sangat keras. Parasetamol
dapat digunakan untuk meredakan sakit. Jika tidak cukup membantu, silakan
tanyakan kepada dokter Anda untuk meresepkan analgesik yang lebih kuat.
2.
Antivirus. Dalam beberapa kasus, obat antivirus seperti
asiklovir, famsiklovir, dan valaciclovir mungkin diberikan. Obat-obat tersebut
tidak membunuh virus tapi menghambat perkembangbiakan virus. Dengan demikian,
tingkat keparahan serangan herpes zoster dapat diminimalkan. Obat antivirus
paling berguna pada tahap awal ruam (dalam 3 hari setelah ruam muncul). Namun,
dalam beberapa kasus dokter mungkin tetap memberikan obat antivirus bahkan
setelah 3 hari perkembangan ruam, terutama pada orang tua dengan herpes zoster
parah, atau jika mempengaruhi mata. Obat antivirus tidak disarankan untuk semua
pasien. Misalnya, remaja dan anak-anak yang terkena herpes zoster di perut
seringkali hanya memiliki gejala ringan dan berisiko rendah terkena neuralgia
pasca herpes. Dalam situasi ini obat antivirus tidak diperlukan.
3.
Steroid. Steroid membantu mengurangi peradangan dan
mempercepat penyembuhan lepuhan. Namun, penggunaan steroid untuk herpes zoster
masih kontroversial. Steroid juga tidak mencegah neuralgia pasca herpes.
Pencegahan
Herpes zoster hanya dapat dicegah jika Anda tidak pernah
memiliki cacar air, atau jika Anda memiliki kekebalan sangat baik terhadap
virus cacar air. Pencegahan yang lebih aktif adalah dengan imunisasi cacar air.
Tips perawatan
a. Tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras setelah mandi.
b. Memberikan bedak talk yang mengandung menthol atau salisil
pada lepuhan untuk mengurangi gatal.
c.
Menutup lepuhan dengan kain kasa yang lembut.
d. Memakai pakaian katun yang longgar untuk mengurangi gesekan
dengan kulit yang terkena.
e. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air jika Anda telah
menyentuh lepuhan kulit. Hindari bersentuhan dengan bayi dan anak-anak yang
belum menderita cacar air, wanita hamil, orang yang sakit serius, dan orang
dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu
biji, sirsak, pepaya dan tomat merah meningkatkan kekebalan tubuh dan
kelembaban kulit yang mempercepat penyembuhan.
______________________
Referensi :
Buku Ilmu Penyakit Dalam (IPD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar