Jumat, 11 April 2014
Posted by Unknown
No comments | 05.57
Banyak wanita menderita osteoporosis selama dan Penghasilan kena menopause. Kondisi nihil meningkatkan resiko terjadinya patah tulang. Studi barat terbaru mengungkapkan bahwa ternyata ada pengaruh berat badan dan Indeks Massa Tubuh (BMI) terhadap resiko patah tulang (fraktur) osteoporosis.
Tim Peneliti internasional hanya membandingkan data yang lebih Bahasa Dari 50.000 Wanita di Atas USIA 50 Tahun Bahasa Dari Sepuluh Negara. Mereka berpartisipasi Dalam, penyusunan Tugas Yang dinamakan "global Longitudinal Study of Osteoporosis pada Wanita" (GLOW). Selama Tiga Tahun, terkait masih berlangsung Tahun mereka mengisi kuesioner Dan memberikan INFORMASI tentang Patah Tulang SAAT ITU atau sebelumnya. Tujuh persen khususnya bahasa Dari PESERTA PENELITIAN pernah mengalami Patah Tulang. Para ilmuwan membandingkan data yang dikumpulkan Yang Artikel Baru INFORMASI Yang sebelumnya telah dikumpulkan mengenai BMI, TUBUH UKURAN Dan berat untuk badan para Wanita.
Hasil mengejutkan adalah semakin rendah BMI Wanita, semakin Besar RISIKO Patah Tulang Belakang PADA, badan anggota Dan pergelangan Tangan. Hal inisial KARENA Perempuan Yang kurus Kehilangan peredam Yang mengurangi dampak Benturan PADA Tulang.
Namun, para Wanita Yang GEMUK pun regular tidak Boleh menganggap Diri mereka kebal terhadap RISIKO Patah Tulang. Meskipun Wanita Artikel Baru BMI di Atas 30 lebih sedikit menderita fraktur osteoporosis dibandingkan mereka Yang memiliki BMI 18,5 - 30, namun RISIKO mereka untuk Patah Tulang di pergelangan Dan tungkai kesemek lebih Besar. Selain ITU, Perempuan GEMUK lebih lama tinggal Dalam, perawatan di Rumah Sakit Dan lebih BANYAK menderita penyakit Yang terkait di masa mendatang Artikel Baru kelebihan berat untuk badan seperti diabetes Dan penyakit kardiovaskular.
Oleh KARENA ITU, untuk mencegah Patah Tulang, Penting untuk menjaga BMI Dalam, Batas-Batas normal.
__________________________________________
Referensi:
Sumber: Compston JE, et al, Hubungan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh di lokasi yang berbeda dengan risiko patah tulang pada wanita postmenopause: Studi global longitudinal osteoporosis pada wanita (GLOW)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar