• Selamat datang di Media Cerdas Kesehatan - mediacerdaskes.blogspot.com

    Blog ini dibuat sebagai media dalam memenuhi tugas dan berbagi informasi terkait dunia keperawatan dan kesehatan. Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

  • Kata-Kata Bijak

    "{"Tidak usah menuntut orang lain untuk menjadi lebih baik, perhatikan dirimu sudah pantaskah menuntut orang lain" (By Satya Putra Lencana)}" Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

  • Kata-Kata Bijak

    {"Jangan pernah menyimpulkan segala sesuatu hanya dari persepsimu sendiri, tak semuanya sesuai seperti apa yang kamu fikirkan. Fikirkan berkali lipat sebelum menilai orang lain, berhenti mencari kesalahan, koreksi diri dan berubahlah, karena saat semuanya telah pergi, semuanya menjadi terlambat" (By Satya Putra Lencana)} Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

  • Kata-Kata Bijak

    {"Ada dua nikmat yang sering kali memperdayakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan kelapangan waktu" (H.R. BUKHARI)} Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

  • Kata-Kata Bijak

    {"Bukan yang paling kuat yang bisa bertahan hidup, bukan juga yang paling pintar. Yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan" (By Charles Darwin)} Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

  • Kata-Kata Bijak

    "Jika kita ingin merombak keadaan yang telah mapan, pakar manajemen Tom Peters memberikan nasihatnya, "Jangan guncang perahunya, tenggelamkan dan mulailah bangun yang baru" (By Tom Peters)} Anda juga dapat menemukan kami di facebook Media Cerdas Kesehatan. Info lebih lanjut, kritik dan saran silahkan hubungi admin - Email : mediacerdas.kesehatan@yahoo.com

Selasa, 15 April 2014

Posted by Unknown
No comments | 23.50
Kegemukan berisiko kesehatan, itu jelas. Bahkan belakangan ini sejumlah kalangan medis menggolongkan obesitas sebagai sebuah penyakit tersendiri. Namun, terlalu kurus ternyata lebih berbahaya dibandingkan terlalu gemuk. Risiko kematian dini untuk orang kurus lebih tinggi daripada orang gemuk, menurut hasil sebuah studi survei besar. Dibandingkan dengan orang-orang berberat badan normal, orang yang terlalu kurus memiliki risiko kematian hampir dua kali lipat orang berberat badan normal.

Studi yang dipimpin oleh dr Joel Ray dari Rumah Sakit St Michael, Toronto mengalisis 51 penelitian terhadap orang-orang yang diikuti selama lima tahun atau lebih dan berfokus pada hubungan antara BMI (indeks massa tubuh) dan kematian yang terkait dengan sebab apapun. Para peserta yang memiliki catatan kekurangan berat badan akibat kanker, penyakit paru-paru kronis atau gagal jantung dikeluarkan dari analisis agar tidak mendistorsi hasilnya.

Hasilnya, orang-orang kurus yang memiliki BMI kurang dari 18,5 berisiko 1,8 kali lebih tinggi dalam setiap periode penelitian untuk meninggal dibandingkan mereka yang berberat badan normal (BMI 18,5-24,9). Sebaliknya, mereka yang kegemukan (BMI 30-34,9) hanya memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 1,2 kali. Bahkan mereka yang sangat gemuk dengan BMI di atas 35 pun masih memiliki peningkatan risiko kematian lebih sedikit yaitu risiko 1,3 kali.

Ray menyatakan bahwa perhatian masyarakat saat ini sangat berfokus pada kelebihan berat badan. Meskipun jelas bahwa kelebihan berat badan adalah masalah nyata, kita juga perlu mewaspadai masalah kekurangan berat badan. Orang berberat badan normal yang mungkin terpengaruh oleh iklan atau meniru para model dapat menurunkan berat badan terlalu banyak sehingga membahayakan kesehatan mereka. Kekurangan berat badan seringkali disertai dengan gizi buruk, yang dapat melemahkan tubuh. Jika orang yang kurus itu kemudian sakit parah maka dia hanya memiliki cadangan lemak yang sedikit.

LINGKAR PINGGANG ADALAH TOLOK UKUR YANG LEBIH BAIK
Menggunakan alat ukur yang tepat untuk menilai berat badan yang sehat sangat penting, kata Ray. “BMI tidak hanya mencakup lemak tubuh tetapi juga massa otot,” katanya. Rasio ini tidak memberikan informasi tentang distribusi lemak tubuh. Keseimbangan lemak dan otot berperan penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, menilai risiko kesehatan dengan lingkar perut lebih cocok daripada BMI. Perempuan harus bertujuan untuk memiliki lingkar perut kurang dari 80 cm dan laki-laki kurang dari 90 sentimeter.

______________________________
Referensi :

Sissi Cao, Rahim Moineddin, Marcelo L Urquia, Fahad Razak, Joel G Ray. J-shapedness: an often missed, often miscalculated relation: the example of weight and mortality. Journal of Epidemiology and Community Health, March 2014 DOI: 10.1136/jech-2013-203439

0 komentar:

Posting Komentar