Senin, 14 Juli 2014
Posted by Unknown
No comments | 17.08
Pria penderita asam urat (gout) seringkali memiliki masalah disfungsi ereksi. Sebuah tim yang dipimpin oleh spesialis rematik Dr Naomi Schlesinger dari Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School di New Brunswick, New Jersey, menemukan bahwa satu dari tiga pasien gout menderita disfungsi ereksi.
Dr Schlesinger dan rekan-rekannya meneliti 201 pria berusia 18 hingga 89 tahun, yang menjadi pasien pada sebuah klinik rematologi antara Agustus 2010 s.d. Mei 2013. Dari sejumlah pasien tersebut, 83 orang memiliki gout dan 118 tidak.
Para pria dalam studi ini menyampaikan riwayat kesehatan mereka, menjalani pemeriksaan fisik dan mengambil beberapa tes laboratorium. Mereka juga diminta untuk mengisi kuesioner standar tentang kesehatan seksual. Kuesioner ini mengevaluasi kemampuan untuk ereksi dan penetrasi selama hubungan seksual, kekuatan ereksi dan kepuasan seksual dikelompokkan dalam lima tingkatan: tidak ada disfungsi seksual (26-30 poin), gangguan ringan (22-25), gangguan ringan-sedang (17-21), disfungsi sedang (11-16) dan disfungsi ereksi berat (1-10).
Pada kelompok pria dengan gout, 76 persen mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan 52 persen pada pria tanpa gout. Pria dengan gout lebih mungkin untuk mengalami disfungsi ereksi berat (43 persen) dibandingkan dengan pria tanpa gout yang juga memiliki disfungsi ereksi, yaitu hanya 30 persen. Lebih banyak pria dengan gout tophaceous (gout kronis di mana kristal asam urat telah mengendap sebagai gumpalan di sendi-sendi) memiliki disfungsi ereksi dibandingkan pria dengan gout yang belum parah, para peneliti menemukan.
“Kami benar-benar terkejut melihat betapa banyak pasien gout yang menderita disfungsi ereksi,” kata dr Schlesinger.
Seringkali, disfungsi ereksi tidak diketahui, tambah dr Schlesinger. Hal ini mungkin karena para pria biasanya tidak mau berbicara tentang masalah seksual. Para peneliti menyarankan agar dokter meminta pasien gout mereka untuk menjalani skrining kesehatan seksual.
Selain itu, para peneliti mencatat bahwa gout berhubungan dengan penyakit jantung dan disfungsi arteri koroner. Penyakit arteri koroner adalah jenis penyakit jantung paling umum yang melibatkan penyempitan pembuluh yang membawa darah dan oksigen ke jantung. Penyakit arteri koroner seringkali tidak memberikan gejala, sehingga orang mungkin tidak tahu bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. Pasien gout juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan untuk mengevaluasi ada/tidaknya penyakit arteri koroner.
___________________________________________
Sumber: Schlesinger N. et al. “Erectile dysfunction is common among gout patients”. European League Against Rheumatism (EULAR 2014).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar