Sabtu, 29 Maret 2014
Posted by Unknown
No comments | 21.45
Gout adalah
penumpukan kristal asam urat di dalam dan sekitar sendi yang menyebabkan
peradangan dan nyeri yang tajam. Diagnosis gout ternyata lebih rumit daripada
yang selama ini diketahui. Metode standar untuk memeriksa gout adalah dengan
menyedot cairan dari sendi yang terkena dengan sebuah jarum, lalu hasilnya
dicek di laboratorium untuk mencari kristal asam urat. Tes ini dikenal sebagai
aspirasi jarum. Ternyata tes ini tidak seakurat yang dibayangkan. Dalam sebuah
studi terbaru oleh Mayo Clinic, pemindaian sinar-X yang dikenal sebagai Dual
Energy Computed Tomography (DECT) menemukan bahwa sepertiga pasien yang
dinyatakan negatif dari hasil tes aspirasi jarum ternyata positif memiliki
penyakit ini. CT scan dapat membantu ahli rematologi untuk mendiagnosis dan
mengobati pasien gout dengan obat yang tepat.
Penelitian ini
menguji penggunaan DECT dalam menemukan kristal asam urat di sekitar sendi pada
semua spektrum gout. DECT biasanya digunakan oleh urolog untuk membedakan batu
ginjal berbasis asam urat dengan yang berbasis kalsium. Para peneliti menemukan bahwa CT scan jenis
ini bekerja sangat baik dalam mendeteksi gout pada pasien yang pernah mengalami
beberapa serangan yang mirip gout tapi hasil tes aspirasi jarumnya negatif.
Setelah CT scan menemukan bagian-bagian yang tampaknya seperti kristal asam urat,
aspirasi yang dipanduultrasound dapat mengambil sampel di bagian-bagian
tersebut untuk diuji di laboratorium.
Prosedur ini
terutama bermanfaat pada pasien yang mungkin telah salah didiagnosis memiliki
rheumatoid arthritis atau jenis artritis lain sehingga mendapatkan pengobatan
yang sama sekali berbeda dan seringkali tidak efektif. Selain itu, prosedur ini
dapat menyingkirkan penyakit asam urat pada pasien-pasien lain yang memiliki
gejala serupa–tetapi bukan gout– seperti keluhan kronis di siku atau sistem
tendon Achilles.
“Penelitian ini
tidak dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa CT scan harus menjadi tes pertama
yang digunakan untuk menemukan gout”, kata Tim Bongartz, M.D., ahli rematologi
di Mayo Clinic. “Aspirasi jarum sudah bekerja dengan baik dalam banyak kasus,
dan penelitian menunjukkan CT scan tidak efektif sebagai alat diagnostik pada
pasien yang mendapatkan serangan gout pertama”, katanya . Dalam beberapa kasus
gout akut, aspirasi jarum menemukan kristal asam urat, namun CT scan tidak.
Gout dahulu
digambarkan sebagai penyakit orang kaya, tapi kini dapat menimpa semua orang
dari semua lapisan masyarakat. Pria lebih mungkin untuk mengembangkan gout,
tetapi risiko perempuan meningkat setelah menopause, ketika kadar asam urat
mereka mendekati pria. Pengobatan gout biasanya melibatkan obat-obatan dan
perubahan pola makan. Diagnosis gout yang akurat sejak dini sangat penting agar
pasien mendapatkan obat yang tepat, yang berbeda dengan obat-obatan untuk
artritis inflamasi. Perubahan pola makan yang tepat dapat membantu mencegah
serangan gout selanjutnya dan penyebaran penyakit ke sendi-sendi lainnya.
_______________________
Referensi:
Tim Bongartz, et.
al, “Extended report: Dual-energy CT for the diagnosis of gout: an accuracy and
diagnostic yield study”. Annals of the Rheumatic Diseases, March 2014 DOI:
10.1136/annrheumdis-2013-205095
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar